Image and video hosting by TinyPic

Banci, Dulu dan Kini

Ke manapun pergi mereka senantiasa berdua. Yang satu berpakaian laiknya laki-laki. Berbadan tegap, potongan rambut cepak, berjeans dan kemeja rapi mengenakan jam tangan putih besar khusus laki-laki plus cincin akiknya. Sedang satunya berjalan gemulai, berdandan lengkap, mengenakan rok dan berambut agak panjang terurai. Tak lupa ketika berjalan atau naik becak, mereka selalu bergandengan tangan. Tatapan tajam dan sinis warga kampung selalu menyertai gerak gerik mereka. "Iku banci, sijine wadon macak lanang sebab dadi bojo'e, ojo sampek koyok ngunu".Demikian cibiran dari warga setiap berpapasan dengan mereka. Bahkan ketika berpapasan jalan, warga kampung memilih jalan yg di seberangnya. Si pasangan lesbian itupun tidak bisa bergaul bebas dengan warga sekitar. Nilai yg mereka anut tak mudah disebarkan. Mereka demikian di benci, dikucilakan dan diwaspadai. (Fenomena sekitar tahun 85-an). 

Kini................ 
Banci banyak ditemui di jalan2. Mereka menjadi pengamen, PSK (pekerja seks komersial), sampai tukang salon. Para banci bergaul bebas dalam masyarakat tanpa cibiran, kucilan dan tanps tatapan kesinisan. Bahkan mereka dengan leluasa menyelenggarakan kontes ratu waria se Indonesia yg juaranya akan di kirim untuk kontes waria sejagad. Na'udzubillah............ 

Kini.................. 
beragam acara di televisi - sinetron, lawakan, reality show, talk show - senantiasa menampilkan banci. Mereka jadi hiburan keluarga yg selalu di tunggu2. Kita - orang tua, anak2 pun menikmati dengan tawa terpingkal2 oleh banyolan yg mengalir. 

Sebuah pendangkalan nilai yg luar biasa.

0 komentar:

Posting Komentar

Image and video hosting by TinyPic

Daftar isi

 
Miskin Copyright © 2009 Blogger Template Designed by Bie Blogger Template